Bila Anda menggunakan WordPress, maka Anda mungkin telah berganti tema setidaknya satu kali. Bila Anda belum melakukannya, dan ini pertama kalinya, maka ini lebih baik. WordPress sangat memudahkan pengguna untuk mengubah tema. Pada umumnya, proses ini bisa dilakukan dengan hanya beberapa kali klik saja. Tapi mengubah tema jauh dari sekedar aktivasi dengan klik.
Kali ini, kita akan membahas hal yang harus Anda lakukan sebelum mengubah tema WordPress. Langkah-langkah ini penting untuk memastikan prosesnya berjalan lancar. Jika tidak, Anda akan kehilangan elemen yang sebenarnya tidak mau Anda hilangkan.
Catat tema Anda saat ini
Banyak pengguna WordPress surfing internet untuk mencari solusi masalah mereka. Sering kali mereka temukan solusi itu dalam bentuk snippet yang mereka tambahkan secara manual di tema, seperti function.php atau file lainnya.
Karena perubahan ini hanya dilakukan satu kali, orang punya kecenderungan tidak mengingatnya. Masuklah ke file tema dan cata semua kode tambahan yang Anda tambahkan. Anda juga perlu cek waktu loading tema saat ini karena dengan cara ini Anda bisa bandingkan keduanya. Masuk ke situs seperti Pingdom Tools atau gunakan Yslow untuk menguji halaman berbeda .
Backup itu penting
Tidak ada ruginya bila Anda punya backup. Sebagai langkah pencegahan, Anda harus punya backup untuk semua file tema, plugin, dan database. Meski tidak ada yang terjadi, tapi Anda jangan pernah merasa terlalu aman. Anda bisa gunakan BackupBuddy untuk menciptakan backup penuh untuk Anda.
Aktifkan mode maintenance
Anda mungkin tidak mau pengguna melihat ketika Anda sedang melakukan perubahan tema karena mereka akan melihat situs yang rusak atau semacamnya. Paling tepat bila Anda menggunakan Maintenance mode selama 15 hingga 20 menit untuk memastikan semua berjalan dengan baik. Setelah Anda mengatur Maintenance mode, Anda bisa aktifkan tema baru.
Tes semua plugin dan fungsinya
Setelah Anda punya tema baru yang diaktifkan, Anda perlu pastikan kalau Anda punya semua fungsi dan plugin yang masih bekerja. Ingat catatan yang Anda punya di langkah pertama. Ini waktunya untuk menggunakannya.
Kembali ke catatan Anda dan tambahkan fungsionalitas yang Anda ingin bawa dari tema lama ke tema baru bila Anda belum melakukannya. Coba semua fitur yang ada, tidak terbatas pada proses komentar, halaman postingan tunggal, pencarian, halaman 404, halaman archive, halaman kontak, dan sebagainya. Pastikan semua widget masih ada dan berfungsi.
Di bagian plugin, Anda hanya perlu pastikan kalau formatting-nya masih sama. Banyak plugin memanfaatkan style yang ada untuk menampilkan outputnya. Jadi Anda mungkin ingin pastikan kalau plugin masih terlihat bagus dengan tema yang baru.
Kompatibilitas browser
Uji situs Anda di semua browser yang Anda punya aksesnya. Browser punya kecenderungan menampilkan tema secara berbeda. Terutama Internet Explorer. Anda perlu pastikan kalau tampilan desain terlihat bagus di kebanyakan browser.
Beberapa tema yang terlihat cantik punya kecenderungan pecah di berbagai browser. Jadi bila banyak audiens menggunakan Internet Explorer, maka Anda perlu pastikan kalau tema masih masih bisa diakses oleh mereka.
Pastikan item dari pihak ketiga terlihat bagus
Bila Anda menggunakan Google Adsense atau iklan perusahaan lain yang Anda bisa memformatnya, maka langkah terbaik yang bisa Anda lakukan adalah menyesuaikannya. Misalnya, situs sebelumnya adalah orange, jadi Anda punya link orange untuk Google Adsense. Sekarang bila Anda mengubahnya menjadi biru, maka Anda mungkin perlu memperhatikan ini.
Sesuaikan widget seperti Twitter, tombol like Facebook, dan sebagainya dengan skema warna baru. Bila Anda pindah dari desain terang ke gelap, atau sebaliknya, maka Anda perlu lakukan perubahan ini.
Beritahukan pengguna
Matikan mode maintenance, Anda tulis satu postingan blog untuk memberitahukan pengguna. Ingat, Anda hanya punya waktu 15 sampai 20 menit untuk mengecek semuanya. Tdak mungkin Anda bisa mengecek semua bugs. Dengan memberitahukan pengguna, Anda bisa berharap mendapat laporan bugs dari mereka.
Minta ke audiens melalui Twitter, Facebook, dan sebagainya untuk melihat apakah situs terlihat bagus di browser mereka. Bila mereka bilang ya, maka ini berita bagus. Bila mereka mengatakan tidak, maka minta mereka untuk mengirim screenshot untuk masalah ini. Anda bisa lihat masalah ini dan coba perbaiki.
Bila Anda tidak bisa memperbaikinya, maka minta pengembang tema untuk memperbaikinya. Ingat, kecuali Anda membayar tema ini, pengembang tidak bisa memperbaiki tema secara gratis.
Orang punya semua jenis browser, resolusi layar, dan sebagainya, jadi penting untuk meminta pendapat mereka. Jangan lupa, ingatkan pembaca RSS untuk mengunjungi situs juga, jadi merak bisa melihatnya.
Pemangkasan plugin
Tema yang Anda gunakan punya banyak fitur. Misalnya, bila Anda menggunakan tema Genesis atau tema lain yang memiliki BreadCrumbs, maka Anda bisa singkirkan plugin BreadCrumbs milik Anda. Konsepnya sederhana. Singkirkan apa yang tidak Anda butuhkan.
Satu hal yang perlu Anda lakukan adalah memastikan plugin bisa melakukan tugasnya dengan lebih baik. Misalnya, banyak tema punya banyak fitur SEO. Tema seperti Genesis, Thesis, dan lainnya meningkatkan fitur SEO mereka. Anda lebih baik gunakan plugin yang jauh lebih kuat seperti WordPress SEO by Yoast. Tentukan pilihan Anda dengan bijak.
Lakukan perubahan dengan hati-hati
Anda mengerjakan tema baru, jadi sangat penting untuk melakukan perubahan dengan hati-hati. Ubah elemen yang lebih kecil untuk memastikan tampilannya tepat di semua browser. Lalu setelah Anda merasa cukup nyaman, maka Anda bisa membuat perubahan drastis. Anda harus tahu struktur dan semantik tema baru sebelum Anda melakukan perubahan besar. Ini akan membantu Anda bisa segera mendeteksi masalah.
Tes waktu loading
Lihat kembali catatan tentang waktu loading tema yang lama dan bandingkan dengan yang baru. Lihat apa yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan waktu loading.
Monitor bounce rate
Setelah mengganti tema, Anda perlu pastikan memonitor bounce rate. Beberapa tema jauh lebih ramah dibanding yang lain ketika bicara tentang navigasi pembaca di website. Bila bounce rate Anda meningkat dibanding tema sebelumnya, maka Anda perlu mengatasi masalah ini. Tambahkan widget yang berhubungan, widget untuk postingan populer, atau cukup dengan punya call-to-action yang lebih baik untuk pembaca baru.
Dengarkan pembaca Anda
Ketika desain baru muncul, pengguna selalu punya saran. Mereka mungkin menyukai fitur tertentu, atau tidak suka yang lainnya. Lakukan komunikasi dengan pembaca Anda dengan menggunakan survey atau polling Facebook. Lihat apa yang mereka ingin Anda tingkatkan, dan lalu pastikan ini terealisasi.